Kisah Sukses Jogi Hendra Atmadja, Pemilik Mayora

Apakah Anda sering mendengar slogan “Satu Lagi Dari Mayora” di akhir iklan TV? Tentu saja, slogan ini sangat lekat dengan produk-produk populer seperti Kopiko, Beng-Beng, hingga Le Minerale. Di balik nama besar tersebut, ada sosok inspiratif pemilik Mayora, Jogi Hendra Atmadja, pemilik Mayora yang berhasil membangun salah satu raksasa consumer goods terbesar di Indonesia. Perjalanannya membuktikan bahwa visi yang kuat dan pemahaman mendalam tentang branding adalah kunci untuk menaklukkan pasar.

Kesuksesan PT Mayora Indah Tbk (Grup Mayora) membawanya menjadi memang tidak main-main dan tercatat sebagai salah satu pemain utama di industrinya. Ini yang mendorong kepada kesuksesan finansial perusahaan ini terus menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun. Hal ini tentu tidak lepas dari tangan dingin Jogi Hendra Atmadja yang membangun fondasi bisnisnya dengan sangat kokoh sejak puluhan tahun lalu.

Mengenal Lebih Dekat Sang Pemilik Mayora

Lahir di Jakarta pada tahun 1946, Jogi Hendra Atmadja tumbuh dalam lingkungan keluarga wirausahawan. Meskipun ayahnya menjalankan bisnis biskuit skala home industry, semangat berdagang sudah mengalir dalam darahnya. Lingkungan ini memberinya pemahaman dasar tentang dunia bisnis yang kelak ia kembangkan menjadi sebuah kerajaan bisnis berskala global.

Berbeda dari banyak pengusaha pada masanya, Jogi menempuh jalur pendidikan tinggi sebelum terjun sepenuhnya ke dunia bisnis. Ia memilih Fakultas Kedokteran di Universitas Trisakti, salah satu perguruan tinggi swasta terkemuka saat itu. Meskipun memiliki gelar sarjana kedokteran, panggilan jiwanya untuk berbisnis ternyata lebih kuat dan membawanya ke jalan yang berbeda.

Kemudian, pada tahun 1977, Jogi Hendra Atmadja bersama dua rekannya memutuskan untuk mendirikan PT Mayora Indah di Jakarta. Mereka memulai perjalanan dengan fokus pada produksi makanan ringan. Keputusan ini menjadi titik awal dari sebuah kisah sukses yang menginspirasi banyak orang di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Profil Amanda Cole: Bawa Perubahan Pertanian ke Era Digital

Lahirnya Biskuit Roma dan Inovasi Tiada Henti

Titik tolak kesuksesan Mayora datang dari satu produk yang melegenda, yaitu biskuit Roma Kelapa. Sejak era 1970-an, biskuit ini dengan cepat merebut hati konsumen rumah tangga di Indonesia. Produk ini bahkan menjadi pilihan utama saat hari raya, bersaing ketat dengan merek lain yang sudah lebih dulu menguasai pasar.

Akan tetapi, Jogi Hendra Atmadja bukanlah tipe pebisnis yang mudah puas dengan satu pencapaian. Setelah Roma Kelapa sukses besar, ia terus mendorong perusahaan untuk berinovasi dan melahirkan produk-produk baru yang unik. Salah satu inovasi terobosannya adalah permen Kopiko, permen rasa kopi pertama di Indonesia yang tidak hanya digemari anak-anak tetapi juga orang dewasa.

Keberhasilan ini memicu lahirnya berbagai produk inovatif lainnya yang menjadi pelopor di kategorinya masing-masing. Mayora meluncurkan Astor sebagai pelopor wafer stick, Beng-Beng sebagai pelopor wafer karamel berlapis cokelat, dan Choki-Choki sebagai pelopor cokelat pasta. Selain itu, Mayora juga memperkenalkan Energen sebagai minuman sereal lokal pertama serta Torabika Duo sebagai pelopor coffee mix.

Tidak berhenti di situ, perusahaan terus berekspansi ke kategori minuman dengan meluncurkan Teh Pucuk Harum dan air minum dalam kemasan (AMDK) Le Minerale. Kedua produk ini berhasil meraih pangsa pasar yang signifikan dalam waktu singkat. Semua inovasi ini lahir dari tim riset internal yang kuat dan selalu melakukan riset pasar mendalam sebelum meluncurkan produk baru.

Filosofi di Balik “Satu Lagi Dari Mayora”

Salah satu kunci utama yang membedakan Mayora dari pesaingnya adalah keyakinan Jogi Hendra Atmadja terhadap kekuatan branding. Ia mengerti bahwa kualitas produk yang unggul harus didukung dengan merek yang kuat agar bisa berjaya di pasar. Oleh karena itu, ia tidak pernah ragu menginvestasikan dana besar untuk kegiatan promosi dan periklanan.

Anda pasti menyadari bahwa setiap iklan produk Mayora selalu ditutup dengan slogan ikonik “Satu Lagi Dari Mayora”. Ini bukan sekadar slogan, melainkan strategi cerdas untuk membangun corporate brand. Filosofinya sederhana: jika nama perusahaan (pohon) sudah kuat dan dipercaya, maka setiap produk baru (buah) yang diluncurkan akan lebih mudah diterima oleh pasar karena sudah di-endorse oleh nama besar Mayora.

Strategi ini terbukti sangat efektif dalam membangun loyalitas dan kepercayaan konsumen. Ketika sebuah produk baru diluncurkan dengan membawa nama Mayora, konsumen sudah memiliki ekspektasi positif terhadap kualitasnya. Bagi Jogi, beriklan adalah sebuah investasi jangka panjang untuk kesuksesan, dan ia telah membuktikan bahwa investasi tersebut memberikan hasil yang luar biasa.

Baca Juga: Mengenal Pendiri PMI: M Hatta dan Buntaran Martoatmodjo

Status Terkini dan Pengakuan Global

Berkat kerja keras dan visinya, Jogi Hendra Atmadja kini konsisten masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Kekayaannya pada tahun 2024 mencapai miliaran dolar AS, menjadikannya salah satu tokoh paling berpengaruh di sektor consumer goods. Grup Mayora sendiri telah berkembang pesat dengan banyak anak usaha di bawahnya, bahkan merambah ke sektor perbankan.

Kini, produk Mayora tidak hanya berjaya di pasar domestik, tetapi juga telah sukses diekspor ke lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Permen Kopiko bahkan sempat menjadi perbincangan global setelah muncul dalam beberapa kesempatan bersama tokoh dunia, membuktikan daya tariknya di panggung internasional. Kisah pemilik Mayora ini mengajarkan kita bahwa pendidikan, inovasi tanpa henti, dan keberanian berinvestasi pada merek adalah formula ampuh untuk membangun bisnis yang berkelanjutan dan mendunia.