Setiap kali saya melihat sebuah bisnis yang berhasil mendobrak industri tradisional, saya selalu tertarik untuk mempelajari sosok di baliknya. Ada keberanian dan visi yang luar biasa di sana. Salah satu yang menarik perhatian saya belakangan ini adalah Pieter Tanuri, seorang pengusaha yang berhasil membawa perubahan besar dalam industri yang oleh banyak orang dianggap sulit untuk dikelola secara profesional, yakni sepak bola Indonesia.
Bagi sebagian besar orang, nama beliau mungkin identik sebagai pemilik Bali United. Namun, jika kita melihat lebih dalam, ada banyak sekali pelajaran bisnis berharga yang bisa Anda dan saya ambil dari langkah-langkah strategis yang beliau lakukan. Artikel ini bukan hanya membahas sekadar cerita tentang hobi atau kecintaan beliau pada olahraga, melainkan sebuah studi kasus tentang bagaimana beliau mengubah potensi menjadi sebuah industri yang berkelanjutan.
Melihat Peluang di Industri yang Dianggap Stagnan

Hal pertama yang saya kagumi adalah kemampuan untuk melihat peluang di tempat yang tidak dilihat orang lain. Sebelum kehadiran Bali United, industri sepak bola di Indonesia seringkali dianggap berjalan secara tradisional, sangat bergantung pada sponsor tunggal atau dana pemerintah, dan seringkali merugi. Namun, Pieter Tanuri melihat celah ini sebagai sebuah peluang bisnis yang besar.
Langkah awalnya adalah mengakuisisi klub Persisam Putra Samarinda pada tahun 2014, yang saat itu berbasis di Kalimantan Timur. Dari sudut pandang bisnis konvensional, ini adalah langkah berisiko tinggi. Namun, yang saya lihat adalah sebuah visi yang jelas. Beliau tidak hanya membeli sebuah klub, tetapi membeli sebuah lisensi untuk kemudian membangun entitas bisnis baru di lokasi yang jauh lebih strategis, yaitu Bali.
Keputusan untuk memindahkan dan mengubah nama klub menjadi Bali United adalah sebuah langkah jenius. Bali memiliki potensi pasar yang besar, baik dari penduduk lokal maupun wisatawan, serta citra internasional yang kuat. Tindakan beliau ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua bahwa terkadang, aset terbesar dalam sebuah bisnis bukanlah produknya, melainkan potensi pasar yang bisa kita bangun di sekitarnya.
Baca Juga: Profil Manoj Punjabi: Kisah Sukses, Kekayaan, dan Pencapaiannya
Inovasi sebagai Kunci Diferensiasi

Di dunia bisnis, melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan orang lain hanya akan memberikan hasil yang biasa-biasa saja. Untuk mencapai hasil yang luar biasa, diperlukan inovasi yang berani dan terkadang radikal. Inilah yang saya lihat dari cara Pieter Tanuri mengelola Bali United.
1. Langkah Berani IPO (Go Public)
Langkah paling revolusioner yang beliau ambil adalah menjadikan Bali United (melalui perusahaannya PT Bali Bintang Sejahtera Tbk) sebagai klub sepak bola pertama di Asia Tenggara yang melantai di bursa saham (IPO) pada tahun 2019. Hal ini merupakan sebuah terobosan yang mengubah total paradigma industri sepak bola di Indonesia. Dengan menjadi perusahaan publik, Bali United dituntut untuk memiliki tata kelola perusahaan yang transparan dan profesional.
Dari sini, saya melihat sebuah pelajaran penting tentang kepercayaan dan keberlanjutan. IPO bukan hanya tentang mencari dana segar, tetapi juga tentang membangun kepercayaan publik dan memastikan bahwa klub dikelola secara profesional dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Membangun sebuah standar baru yang beliau tetapkan bagi industri olahraga di tanah air.
2. Membangun Ekosistem Bisnis, Bukan Sekadar Klub Bola
Pieter Tanuri tidak melihat Bali United hanya sebagai tim yang bertanding di lapangan selama 90 menit. Beliau membangun sebuah ekosistem bisnis yang lengkap di sekelilingnya. Mulai dari penjualan merchandise resmi, kafe, stasiun radio, hingga arena bermain anak (playland), semua dibangun untuk menciptakan sumber pendapatan yang beragam dan tidak hanya bergantung pada hasil pertandingan atau sponsor.
Hal demikian ini adalah prinsip diversifikasi yang fundamental dalam bisnis. Pelajaran yang bisa Anda ambil adalah bagaimana cara menciptakan nilai tambah di sekitar produk utama Anda. Jangan hanya menjual produk, tetapi bangunlah sebuah komunitas dan ekosistem yang membuat pelanggan terus terlibat dengan merek Anda di luar fungsi utama produk itu sendiri.
Baca Juga: Mengenal Siapa Murdaya Poo dan Gurita Bisnisnya
Komitmen Penuh pada Visi yang Dibangun

Sebuah visi yang hebat tidak akan ada artinya tanpa komitmen penuh dari pemimpinnya. Saya sering melihat pengusaha yang ragu-ragu untuk berinvestasi lebih dalam pada bisnisnya sendiri. Namun, Pieter Tanuri menunjukkan hal yang sebaliknya.
Dalam beberapa kesempatan, beliau tercatat menghabiskan miliaran rupiah dari dana pribadi untuk membeli kembali saham perusahaannya (BOLA). Tindakan seperti ini dalam dunia bisnis adalah sinyal kepercayaan diri yang paling kuat dari seorang pemimpin. Hal ini menunjukkan kepada para investor dan publik bahwa beliau benar-benar percaya pada potensi dan arah strategi perusahaan yang sedang dijalankannya.
Bagi saya, ini adalah pelajaran tentang kepemimpinan. Seorang pemimpin harus menjadi orang yang paling percaya pada visinya, bahkan bersedia mempertaruhkan sumber dayanya sendiri. Komitmen seperti inilah yang akan menginspirasi seluruh tim dan pemangku kepentingan untuk ikut berjuang bersama mencapai tujuan.
Baca Juga: Kisah Sukses Sunny Kamengmau: Dari Satpam ke Omzet Miliaran
Penutup
Kisah Pieter Tanuri dan Bali United memberikan kita banyak sekali pelajaran berharga. Kita belajar tentang pentingnya visi untuk melihat peluang, keberanian untuk berinovasi, kecerdasan dalam membangun ekosistem bisnis, dan komitmen total seorang pemimpin terhadap apa yang ia bangun.
Saya percaya, prinsip-prinsip ini tidak hanya berlaku di industri sepak bola, tetapi sangat relevan untuk bisnis apa pun yang Anda jalankan saat ini. Semoga kisah ini dapat memberikan Anda inspirasi untuk terus melihat peluang, berinovasi, dan memimpin dengan komitmen penuh.