Profil Melanie Perkins: Mengukir Sejarah Bisnis Digital dengan Canva

Profil Melanie Perkins: Mengukir Sejarah Bisnis Digital dengan Canva

Dalam artikel ini, Saya akan membahas secara mendalam mengenai profil Melanie Perkins, sosok inspiratif di balik kesuksesan raksasa desain grafis, Canva. Wanita hebat ini telah mengubah cara dunia berinteraksi dengan desain, menjadikannya lebih mudah diakses oleh semua kalangan.

Kisah Melanie Perkins adalah sebuah teladan tentang bagaimana keberanian menghadapi penolakan dan ketekunan dalam mengejar visi dapat menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Saya harap Anda dapat mengambil banyak pelajaran berharga dari perjalanan bisnisnya yang penuh inspirasi ini.

Profil Melanie Perkins

Profil Melanie Perkins: Awal Karir dan Pendidikan
sc: techcrunch

Melanie Perkins lahir di Perth, Australia Barat, pada tahun 1987. Ia adalah putri dari seorang guru asal Australia dan insinyur Malaysia keturunan Filipina dan Sri Lanka. Sejak usia muda, Melanie sudah menunjukkan semangat kewirausahaan. Pada usia 14 tahun, Ia memulai bisnis pertamanya dengan menjual syal buatan tangan di toko-toko dan pasar di seluruh Perth.

Melanie menempuh pendidikan di Sacred Heart College, sekolah menengah di pinggiran utara Perth, Sorrento. Selama sekolah, Ia memiliki aspirasi menjadi figure skater profesional, bahkan rutin bangun pukul 4:30 pagi untuk berlatih. Setelah lulus SMA, Perkins melanjutkan studi di University of Western Australia, mengambil jurusan komunikasi, psikologi, dan perdagangan.

Saat berkuliah, Ia juga menjadi tutor pribadi bagi mahasiswa yang mempelajari desain grafis, di mana Ia menyadari betapa sulit dan mahalnya perangkat lunak desain tradisional seperti Adobe Photoshop. Pengalaman inilah yang memicu ide bisnis untuk membuat proses desain lebih mudah diakses.

Baca Juga: Fakta Mary Barra: Kepemimpinan Penuh Visi di Dunia Otomotif

Perjalanan Membangun Canva

Visi Melanie Perkins untuk menyederhanakan desain dimulai pada tahun 2007, saat Ia berusia 19 tahun. Ia melihat bahwa program desain yang ada sangat rumit dan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk dipelajari. Melanie membayangkan platform desain yang akan berbasis online, kolaboratif, dan jauh lebih mudah digunakan.

Bersama dengan Cliff Obrecht, yang kini menjadi suaminya, Melanie memulai bisnis pertamanya di ruang tamu ibunya, bernama Fusion Books. Fusion Books memungkinkan siswa untuk merancang yearbook mereka menggunakan alat drag-and-drop yang sederhana. Meskipun sukses, Fusion Books hanya menjadi batu loncatan bagi impian besar Melanie untuk menciptakan platform desain all-in-one

Perjalanan mencari investor untuk Canva tidaklah mudah. Melanie dan Cliff menghadapi lebih dari 100 penolakan dari investor lokal di Perth. Namun, mereka tidak menyerah. Pada tahun 2011, mereka bertemu dengan investor terkemuka Bill Tai, yang kemudian memperkenalkan mereka kepada Lars Rasmussen, salah satu pendiri Google Maps.

Rasmussen menjadi penasihat teknologi mereka dan membawa Cameron Adams ke dalam tim. Canva akhirnya diluncurkan pada tahun 2013. Setelah peluncuran, mereka menghabiskan satu tahun untuk menyempurnakan alat desain tersebut.

Kekayaan dan Pencapaian Melanie Perkins

Profil Melanie Perkins:Kekayaan dan Pencapaian
sc: theceomagazine

Sebagai Co-founder dan CEO Canva, Melanie Perkins telah mengukir namanya di jajaran wirausahawan paling sukses di dunia. Pada September 2021, Canva pernah dihargai oleh investor swasta sebesar $40 miliar. Meskipun nilai ini kemudian mengalami penyesuaian, Canva tetap menjadi perusahaan yang sangat bernilai. Melanie dan suaminya, Cliff Obrecht, masing-masing memiliki sekitar 18% saham di perusahaan tersebut.

Melanie Perkins masuk dalam berbagai daftar bergengsi Forbes, termasuk #6 di “Australia’s 50 Richest” (2025) bersama Cliff Obrecht, #13 di “World’s Richest Self-Made Women” (2025), #605 di “Billionaires” (2025), dan #90 di “Power Women” (2024).

Canva telah menarik 220 juta pengguna aktif bulanan ke perangkat lunak freemium-nya, dengan 6 juta tim dari perusahaan membayar untuk layanannya. Perusahaan ini juga diakui dalam daftar “Cloud 100” Forbes dan daftar “Disruptor 50” CNBC.

Canva tidak hanya sukses secara finansial, tetapi juga telah menjadi alat yang memberdayakan jutaan orang di seluruh dunia untuk berkreasi dan berkomunikasi secara visual. Melanie dan Cliff bahkan telah berjanji untuk mentransfer lebih dari 80% saham mereka ke Canva Foundation untuk tujuan amal.

Fakta Menarik Seputar Melanie Perkins

Profil Melanie Perkins: Fakta Menarik
sc: enterpreneur

Di balik pencapaian gemilangnya sebagai pemimpin visioner, profil Melanie Perkins juga menyimpan beragam fakta menarik yang menunjukkan sisi lain dari perjalanan dan kepribadiannya. Ini mencakup hal-hal yang mungkin belum banyak diketahui publik, mulai dari minat pribadinya hingga kisah-kisah unik dalam upayanya membangun Canva.

  • Passion Awal yang Berbeda: Sebelum terjun ke dunia bisnis teknologi, Melanie sangat mencintai figure skating dan bahkan bercita-cita untuk menjadi skater profesional. Ini menunjukkan bahwa passion bisa datang dari berbagai bidang.
  • Ketekunan Luar Biasa dalam Pendanaan: Perjalanan mencari pendanaan adalah bagian terberat. Ia menghadapi lebih dari 100 penolakan dari berbagai investor sebelum akhirnya berhasil mendapatkan pendanaan pertama untuk Canva. Sungguh butuh lebih dari tiga tahun untuk mendapatkan investasi awal yang krusial tersebut.
  • Filosofi Hidup tentang Kekayaan: Melanie memiliki pandangan yang unik tentang kekayaan. Ia percaya bahwa mengumpulkan kekayaan pribadi bukanlah hal yang paling menginspirasi. Ia dan Cliff sangat berkomitmen pada filantropi dan berencana untuk mendonasikan sebagian besar kekayaan mereka.
  • Cincin Tunangan yang Sederhana: Meskipun kini memiliki kekayaan fantastis, Cliff Obrecht melamar Melanie dengan cincin tunangan sederhana seharga $30 di Cappadocia, Turki. Hal ini menunjukkan nilai-nilai kesederhanaan dan fokus pada hal-hal yang lebih penting bagi mereka.
  • Belajar Kitesurfing Demi Investor: Dalam upaya untuk menarik investasi dari sekelompok venture capitalist yang merupakan penggemar kiteboard, termasuk angel investor Bill Tai, Melanie bahkan belajar kitesurfing. Ini adalah contoh nyata bagaimana seorang wirausahawan rela melakukan apa saja demi mewujudkan visinya.

Baca Juga: Kisah Sukses Jessica COX, Hidup Inspiratif dan Penuh Makna

Penutup

Bagi saya, Melanie Perkins bukan hanya pengusaha sukses, tapi juga simbol dari generasi pemimpin baru yang inklusif dan berdampak. Ia membuktikan bahwa ide sederhana yakni membuat desain jadi mudah untuk semua orang, bisa berubah menjadi platform global yang mengubah cara kita bekerja, belajar, dan berkomunikasi.

Kisah profil Melanie Perkins membuat saya percaya bahwa Anda tidak perlu menjadi ahli sejak awal untuk membuat perubahan besar. Hal yang Anda butuhkan adalah keberanian untuk mulai, kemauan untuk belajar, dan konsistensi untuk bertahan. Dan tentu saja, tim yang solid dan tujuan yang jelas.