Siapa Murdaya Poo? Mengupas Profil Konglomerat Low-Profile di Balik JIExpo

Siapa Murdaya Poo? Profil Pebisnis Indonesia

Mungkin Anda sering mengunjungi Pekan Raya Jakarta atau pameran besar lainnya di Kemayoran, tapi pernahkah Anda bertanya, siapa Murdaya Poo? Beliau adalah sosok di baliknya. Dalam dunia bisnis, saya sering mengamati ada dua tipe pemimpin atau pengusaha besar.

Ada yang namanya selalu muncul di permukaan, menjadi sorotan media dan dikenal publik secara luas. Namun, ada juga tipe kedua, yaitu mereka yang lebih memilih untuk tidak banyak tampil, namun pengaruh dan jejak bisnisnya terasa begitu masif di berbagai sektor industri.

Hari ini, saya ingin mengajak Anda untuk mengupas tuntas salah satu figur dari kategori kedua ini. Melalui profil Murdaya Poo ini, saya ingin menunjukkan bagaimana visi jangka panjang, diversifikasi bisnis yang cerdas, dan kemitraan yang kuat dapat membangun sebuah imperium bisnis yang bertahan lintas generasi. Kisah beliau adalah pelajaran berharga bahwa untuk menjadi besar, sorotan media bukanlah tujuan utama, dampak nyata adalah warisan yang sesungguhnya.

Siapa Murdaya Poo? 

Siapa Murdaya Poo? Profil Pebisnis Indonesia
sc: tirto

Bagi saya, biografi seorang tokoh besar itu seperti sebuah gedung pencakar langit, kita sering kali takjub melihat puncaknya yang menjulang tinggi, namun sering kali melupakan bagian terpenting yang menopang semuanya yakni fondasi. Padahal, di sanalah kekuatan, ketahanan, dan cetak biru dari sebuah mahakarya berada. Karena itu, untuk benar-benar memahami skala pemikiran dan gurita bisnis Murdaya Poo, saya ingin mengajak Anda untuk melihat fondasinya terlebih dahulu.

1. Perjalanan dari Awal

Sebelum mengenal lebih jauh, siapa Murdaya Poo kita harus kembali melihat dari awal perjalanannya menuju kesuksesan. Nah, untuk memahami skala bisnisnya hari ini, kita perlu melihat kembali ke titik awalnya. Murdaya Poo, lahir pada 12 Januari 1946 dengan nama Poo Tjin Hian.

Ia memulai perjalanannya bukan dengan kemewahan, melainkan dengan kegigihan. Latar belakangnya yang sederhana tidak menghalanginya untuk memiliki mimpi yang besar. Langkah pertamanya di dunia bisnis dimulai dari usaha yang sangat membumi, yaitu membuka loket pembayaran tagihan listrik dan telepon. Dari usaha inilah beliau belajar tentang pentingnya melayani kebutuhan dasar masyarakat sambil terus mengasah insting bisnisnya.

Seiring berjalannya waktu, beliau mulai merambah ke sektor lain yang lebih menantang, seperti menjadi kontraktor dan penyedia peralatan untuk instalasi listrik. Keberhasilannya dalam proyek-proyek awal ini memberinya modal dan kepercayaan diri untuk mendirikan bendera bisnisnya sendiri.

Pada tahun 1972, beliau mendirikan Central Cipta Murdaya Group (CCM), menjadi cikal bakal dari gurita bisnisnya yang kita kenal sekarang. Inilah bukti nyata bahwa perjalanan ribuan mil selalu dimulai dengan satu langkah kecil, yang dalam kasus Murdaya Poo, adalah sebuah loket pembayaran sederhana.

Baca Juga: Profil Amanda Cole: Bawa Perubahan Pertanian ke Era Digital

2. Membangun Gurita Bisnis Central Cipta Murdaya (CCM)

Di bawah bendera CCM Group, Murdaya Poo secara sistematis membangun sebuah imperium bisnis yang terdiversifikasi dengan sangat baik. Strateginya jelas, tidak menaruh semua telur dalam satu keranjang. Beliau berekspansi ke berbagai sektor industri vital di Indonesia, menunjukkan visinya yang tajam dalam melihat peluang.

Salah satu pilar utamanya adalah di bidang teknologi informasi melalui PT Berca Indonesia, yang menjadi salah satu pemain utama dalam penyediaan solusi IT dan telekomunikasi sejak era di mana teknologi belum semasif sekarang. Langkah ini menunjukkan kemampuannya membaca arah masa depan.

Di sektor properti dan real estate, namanya mungkin paling identik dengan Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran. Beliau berhasil mengubah lahan bekas bandara yang kurang produktif menjadi pusat pameran dan konvensi terbesar di Indonesia, yang menjadi tuan rumah bagi acara-acara berskala nasional dan internasional.

Selain itu, bisnisnya juga merambah ke sektor agribisnis lewat perkebunan kelapa sawit di bawah naungan Hardaya Inti Plantations, serta industri manufaktur seperti produksi kayu lapis dan alas kaki, di mana salah satu perusahaannya pernah menjadi mitra manufaktur untuk merek global sekelas Nike.

3. Kemitraan Kuat dan Kekayaan Keluarga

Di balik kesuksesan seorang pemimpin besar, sering kali ada mitra yang hebat. Dalam biografi Murdaya Poo, peran sang istri, Siti Hartati Murdaya, tidak dapat dipisahkan. Mereka adalah representasi dari sebuah power couple dalam dunia bisnis dan politik Indonesia.

Jika Murdaya Poo lebih banyak bergerak di belakang layar dalam merancang strategi besar, maka Hartati Murdaya sering kali menjadi wajah perusahaan yang lebih vokal dan aktif dalam operasional sehari-hari, terutama dalam memimpin Berca Group dan JIExpo. Sinergi inilah yang menjadi salah satu kunci kekuatan bisnis mereka.

Kombinasi dari portofolio bisnis yang solid dan kemitraan yang kuat ini menempatkan keluarga Murdaya Poo sebagai salah satu yang terkaya di Indonesia. Majalah Forbes secara konsisten memasukkan namanya dalam daftar orang terkaya di tanah air.

Tentu, angka kekayaan bersihnya berfluktuasi seiring dengan kondisi pasar, namun posisinya sebagai seorang miliarder menunjukkan skala dan keberhasilan dari imperium bisnis yang telah beliau bangun selama puluhan tahun dengan penuh perhitungan dan kerja keras.

Baca Juga: Mengenal Mindset Entrepreneur: Kunci Utama Sukses di Dunia Bisnis

Pelajaran yang Saya Petik dari Murdaya Poo

Siapa Murdaya Poo? Pelajaran yang dapat dipetik
sc: detiktimes

Setelah mengupas profil siapa Murdaya Poo, saya melihat ada beberapa pelajaran bisnis yang sangat relevan untuk kita semua. Pertama adalah kekuatan diversifikasi. Beliau tidak hanya fokus pada satu sektor, melainkan membangun pilar-pilar bisnis yang kuat di berbagai bidang yang berbeda, mulai dari teknologi, properti, hingga agribisnis. Strategi ini membuat bisnisnya lebih tahan terhadap guncangan ekonomi di sektor tertentu.

Kedua, saya melihat adanya visi jangka panjang yang luar biasa. Keputusannya untuk masuk ke bisnis IT di tahun 70-an dan mengubah lahan tidur menjadi JIExpo adalah bukti bahwa beliau tidak hanya berpikir untuk keuntungan hari ini, tetapi untuk membangun aset yang bernilai di masa depan.

Terakhir, pelajarannya adalah tentang low profile, high impact. Murdaya Poo mengajarkan kita bahwa nama besar tidak selalu dibangun dari publisitas, melainkan dari karya nyata, jejak bisnis yang kokoh, dan pengaruh yang dirasakan oleh banyak orang. Inilah esensi sejati dari seorang pengusaha besar.