Fakta Menarik Hary Tanoesoedibjo, Pemilik MNC Group dan Pebisnis Sukses

Fakta Hary Tanoesoedibjo

Sebagai seseorang yang juga terjun di dunia bisnis, saya sangat tertarik untuk mengikuti perjalanan karir pemilik MNC Group, Hary Tanoesoedibjo. Ternyata, ada banyak fakta Hary Tanoesoedibjo yang sangat menarik, di balik sorotan media yang selama ini kita ketahui.

Tidak hanya menjadi seorang public figur yang kerap muncul di layar kaca, Hary juga dikenal luas sebagai sosok yang kompleks dan sangat menginspirasi. Mulai dari prosesnya dalam membangun kerajaan bisnis terbesar di Indonesia, hingga keputusannya untuk terjun ke dunia politik.

Profil Hary Tanoesoedibjo

Keluarga Hary Tanoesoedibjo
Source: entitree
  • Nama Lengkap : Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo
  • Nama Panggilan : Hary Tanoesoedibjo
  • Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 26 September 1965
  • Usia : 60 tahun (2025)
  • Kewarganegaraan : Indonesia

Hary Tanoesoedibjo merupakan seorang anak yang lahir dari pasangan Lilek Yohana dan Ahmad Tanoesoedibjo yang merupakan salah seorang pengusaha sukses yang ada di Indonesia. Hary lahir dan dibesarkan di Surabaya, Jawa Timur dan merupakan anak bungsu dari enam bersaudara. 

Setelah dewasa, Hary membangun keluarga kecilnya dengan menikahi Liliana Tanaja dan memiliki lima orang anak. Kelima anak Hary adalah Angela Herliani Tanoesoedibjo (1987), Valencia Herliani Tanoesoedibjo (1993), Jessica Herliani Tanoesoedibjo (1994), Clarissa Herliani Tanoesoedibjo (1996), dan Warren Haryputra Tanoesoedibjo (2000).

Baca juga: Kisah Sukses Jogi Hendra Atmadja, Pemilik Mayora

Fakta Hary Tanoesoedibjo

Keluarga Hary Tanoesoedibjo
Source: entitree

Selain profil Hary Tanoesoedibjo, ada beberapa fakta menarik yang perlu diketahui mengenai pengusaha sukses asal Surabaya ini, di antaranya:

1. Lulusan Ottawa University 

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah di SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya, Hary melanjutkan pendidikannya dan berhasil memperoleh gelar Bachelor of Commerce (Honours) pada tahun 1988 dari Universitas Carleton, Ottawa, Kanada dan gelar Master of Business Administration satu tahun setelahnya, yakni pada 1989 dari universitas yang sama.

2. Mendirikan Grup Bhakti Investama

Setelah menuntaskan pendidikannya, ia kemudian kembali ke Indonesia dan mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang manajemen investasi bernama PT Bhakti Investama pada tahun 1989. Ia pun menjadi pendiri, pemegang saham, sekaligus sebagai Presiden Eksekutif di perusahaan tersebut. 

3. Terjun ke Bisnis Media Penyiaran 

Pada tahun 1989, Hary mendirikan PT Bhakti Investama atau yang bergerak di bidang manajemen investasi. Perusahaan ini lebih banyak bergerak untuk mengakuisisi kepemilikan berbagai perusahaan, melakukan perbaikan pada perusahaan tersebut, dan kemudian menjualnya setelah berkembang. 

Ketika Indonesia dilanda krisis ekonomi global, PT Bhakti Investama banyak mengambil alih saham PT Bimantara Citra Tbk di tahun 2000. Hary pun kemudian mengubah namanya menjadi PT Global Mediacom Tbk setelah ia sahamnya dimiliki sepenuhnya. Hary pun menjadi Presiden Direktur di perusahaan tersebut pada tahun 2002.

Baca juga: Profil Lengkap Aksa Mahmud: Karier, Kehidupan Pribadi, dan Bisnis

4. Masuk ke Deretan Orang Terkaya di Indonesia 

Hary Tanoesoedibjo
Source: cnbcindonesia

Dengan banyaknya gurita bisnis yang ia jalani, Hary Tanoesoedibjo berhasil masuk ke deretan orang-orang terkaya dunia. Bahkan menurut Forbes, ia pernah menduduki peringkat ke-40 dengan total kekayaan ditaksir mencapai USD 1.4 miliar atau setara dengan Rp22,13 triliun per tanggal 12 November 2024. 

5. Aktif di Organisasi Olahraga 

Meski menduduki jabatan penting di perusahaan-perusahaan yang dinaungi, Hary Tanoesoedibjo juga tetap aktif di organisasi-organisasi olahraga. Bahkan, dirinya terpantau pernah menjabat sebagai ketua Komite Olahraga Nasional (2003-2007), serta Ketua Federasi Futsal Indonesia di periode pertama (2014-2018) dan periode kedua (2018-2022).

6. Pernah Terjerat Kasus 

Sepanjang perjalanan karir bisnisnya, ia diketahui pernah tersangkut sebuah kasus dugaan ancaman. Ancaman tersebut ditujukan kepada Jaksa Yulianto pada tahun 2017 silam. Beliau ditetapkan sebagai tersangka setelah 1,5 tahun Jaksa Yulianto melaporkannya ke Markas Besar Polri.

Hary pun dijerat dengan pasal 29 UU ITE sesuai yang disertakan dalam laporan Jaksa Yulianto. Akan tetapi, Hary terus-menerus menyangkal dan tidak membenarkan apapun yang disebutkan dalam tuduhan tersebut dengan mengajukan permohonan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Baca juga: Rahasia di Balik Sukses Ferry Unardi, Founder Traveloka

Penutup

Hary Tanoesoedibjo
Source: idxchannel

Melihat perjalanan hidup Hary Tanoesoedibjo tentu membuat saya menyadari bahwa dalam membangun sebuah bisnis membutuhkan ketekunan dan ambisi yang besar. Terlepas dari pro dan kontra yang terjadi, tidak dapat dimungkiri bahwa kehadirannya memberi dampak yang signifikan di bidang bisnis dan perpolitikan di Indonesia.