Intip Fakta Peter Sondakh, Konglomerat Pendiri RCTI!

Peter Sondakh

Peter Sondakh menjadi salah satu nama yang mungkin jarang didengar, tapi ada banyak fakta Peter Sondakh yang telah diakui di kalangan para pelaku bisnis Indonesia. Bagi saya, perjalanan karirnya tidak hanya menginspirasi, tapi juga menjadi bukti bahwa munculnya ambisi perlu dibarengi dengan keberanian mengambil risiko yang terukur.

Kegigihannya dalam menjalankan bisnis menjadi bukti bahwa kegigihannya bisa membawa keberhasilan besar bagi bisnis. Tak heran apabila ia mampu mendirikan dan mempertahankan bisnis di berbagai situasi dan kondisi ekonomi yang terjadi saat itu.

Perjalanan Peter Sondakh

Fakta Peter Sondakh
Source: tempo

Peter Sondakh mengawali karirnya di dunia bisnis pada tahun 1975 ketika dirinya mengambil alih usaha keluarga, setelah ayahnya meninggal. Ayahnya merupakan seorang pengusaha ekspor kayu dan minyak kelapa, ini pula yang menjadi awal pijakan Peter untuk terjun ke dunia bisnis di usia 20 tahun.

Berbekal pengalamannya mengelola bisnis ayahnya, Peter kerap membuat langkah-langkah strategis dalam menjalankan bisnisnya. Salah satu keputusan yang akhirnya ia ambil adalah dengan menanam saham di PT Bumi Modern yang bergerak di bidang properti. Pria kelahiran 23 Juni 1953 ini kemudian mendirikan PT Rajawali Corporation yang bergerak di bidang yang sama. 

Setelah itu, pemilik Rajawali Corpora mengajak Bambang Trihatmodjo bekerja sama untuk membangun Grand Hyatt. Kemudian, melebarkan sayap dengan jaringan televisi swasta yang pertama di Indonesia, Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI). Di tahun 1991, Peter merambah ke dunia bisnis rokok dengan membangun PT Bantoel Group.

Peter Sondakh terus menambah aset dan sayap bisnisnya melalui Lombok Tourism Development Corporation, PT Semen Gresik, hingga beberapa hotel di dalam maupun di luar negeri.

Baca juga: Fakta Menarik Hary Tanoesoedibjo, Pemilik MNC Group dan Pebisnis Sukses

Fakta Peter Sondakh

Selain beberapa perjalanan karir Peter Sondakh di atas, ada beberapa fakta Peter Sondakh yang menarik untuk kita ketahui bersama.

1. Mengalami Kebangkrutan Pertama

Peter Sondakh
Source: inilah

Ketika Peter mulai membangun bisnis real estate miliknya, beliau mengalami beberapa kendala. Hal ini dikarenakan kurangnya pengalaman ketika membangun bisnis tersebut. Alhasil, bisnis real estate miliknya tidak berhasil. Meski gagal, pengalaman tersebut membuat Peter belajar dan memahami pentingnya manajemen properti dan pengetahuan terkait target pasar dalam sebuah bisnis.

2. Jadi Tulang Punggung Keluarga 

Ketika memasuki usia 20 tahunan, ia kehilangan sang ayah dan harus menggantikan peran ayahnya untuk jadi tulang punggung keluarga. Ia pun harus melanjutkan dan mengemban tanggung jawab yang besar untuk menjalankan bisnis sang ayah, demi menghidupi ibu dan keempat orang adiknya.

Peter yang selalu bermimpi untuk memiliki hotel akhirnya memberanikan diri mengajak teman sang ayah untuk bermitra dan membangun hotel bersama. Ia pun akhirnya mengajak Bambang Trihatmodjo untuk membangun hotel Hyatt di Surabaya yang berhasil diselesaikan pada tahun 1977.

3. Menghadapi Kebangkrutan Kedua Kali 

Setelah itu, Peter banyak memfokuskan dirinya pada pengelolaan hotel dan membuat kesepakatan terkait properti baru yang sebagian besar berada di Singapura. Akan tetapi, pada tahun 1982 Singapura dilanda kehancuran properti dan dirinya pun kehilangan banyak uang. Akhirnya, ia menjual sebagian hotelnya ke Hyatt untuk menghindari kebangkrutan.

Baca juga: Cara dan Contoh Perencanaan Karir Untuk Mencapai Kesuksesan, Apa Saja?

4. Konsolidasi dan Ekspansi Bisnis

Fakta Peter Sondakh
Source: inilah

Meskipun sempat menghadapi tantangan yang berat saat krisis moneter tahun 1997-1998, Peter Sondakh tidak lantas menyerah. Ia mengambil keputusan untuk melakukan serangkaian aksi jual-beli perusahaan dan memfokuskan diri pada tiga bidang utama, yakni perkebunan, pertambangan, serta properti.

Keputusan ini ternyata membantunya bangkit bahkan mampu memperluas jangkauan bisnis Rajawali Group secara global. Peter pun semakin dikenal menjadi seorang investor ulung yang selalu bisa memanfaatkan peluang bisnis dengan baik. Lewat Rajawali Corpora, ia memutuskan untuk mengakuisisi dan mengembangkan berbagai macam perusahaan sebagai bentuk diversifikasi bisnis yang ia miliki.

5. Diversifikasi dan Pendirian Stasiun TV Baru

Setelah melalui perjalanan yang panjang dalam bisnisnya, pada tahun 2003 Peter mengambil keputusan yang besar untuk melepaskan kepemilikan Rajawali Group terhadap RCTI. Alih-alih membuat bisnisnya semakin meredup, Peter justru kembali menunjukkan visinya dengan mendirikan stasiun televisi baru, B-Channel yang kemudian berganti nama menjadi Rajawali TV (RTV) di tahun 2014.

6. Termasuk Orang Terkaya di Indonesia

Keberhasilannya dalam berinvestasi di berbagai sektor bisnis menunjukkan kepada dunia, bahwa Peter merupakan seorang pebisnis dengan kemampuan yang sangat baik untuk mengelola keuangan. 

Beliau memiliki hampir 49 perusahaan anak usaha dan juga afiliasi yang telah tersebar di berbagai sektor. Melalui bisnisnya tersebut, tak heran apabila dirinya sempat masuk ke dalam jajaran 50 orang terkaya di tahun 2021, dengan total kekayaan USD 2,8 miliar.

Baca juga: Fakta Marina Budiman, Pemilik DCII Sekaligus Perempuan Terkaya di Indonesia!

Penutup

Fakta Peter Sondakh
Source: tempo

Itulah beberapa fakta menarik tentang pendiri RCTI, Peter Sondakh yang berhasil menjadi konglomerat berkat kegigihan, ketekunan, kecerdasan, dan visi yang jauh ke depan. Beliau pun membuktikan bahwa apabila kita dapat melihat dan mengoptimalkan sebuah peluang dalam bisnis, tentu kita juga bisa mencapai kesuksesan yang diinginkan.