Beberapa waktu lalu, saya membaca ulang kisah salah satu tokoh yang sangat saya kagumi, yaitu kisah Reed Hastings sang pendiri Netflix. Rasanya mustahil membayangkan dunia hiburan saat ini tanpa Netflix.
Platform streaming Netflix tidak hanya mengubah cara kita menonton, tapi juga cara industri ini bekerja. Tapi, di balik kesuksesannya ada perjalanan penuh perjuangan dan pembelajaran yang bisa kita tiru. Inilah kisah dari Reed Hastings yang bisa kita pelajari.
Sosok Reed Hastings

Reed Hastings yang menjadi sosok di balik kesuksesan Netflix lahir di Boston, Amerika Serikat, pada 8 Oktober 1960. Dari cerita hidupnya, saya belajar bahwa kerja keras dan keteguhan hati bisa membawa seseorang pada pencapaian besar.
Sebelum terjun ke dunia teknologi, Hastings sempat bekerja sebagai sales vacuum cleaner. Ia menawarkan barang dari pintu ke pintu dan pekerjaan ini tidaklah mudah. Tapi dari sana, saya rasa ia belajar banyak tentang keberanian dan ketekunan.
Hastings kemudian melanjutkan kuliah di Bodwin College, mengambil jurusan matematika. Meski fokus belajar, ia tetap meluangkan waktu untuk hobinya seperti memanjat gunung dan bermain kano. Saya membayangkan itu adalah caranya menjaga kewarasan di tengah kesibukan.
Setelah lulus, ia pergi ke Afrika dan mengajar matematika di SMA selama dua tahun. Bagi saya, ini bukan keputusan biasa. Tidak banyak orang yang memilih jalur seperti itu setelah lulus kuliah. Tapi saya yakin, pengalaman ini memberinya perspektif baru tentang hidup dan pendidikan.
Membangun Bisnis dari Nol
Setelah kembali ke Amerika, Hastings melanjutkan studi S2 di Stanford University, mengambil jurusan artificial intelligence. Di sinilah semangatnya pada teknologi semakin kuat. Tahun 1991, ia masuk ke dunia bisnis dengan mendirikan Pure Software bersama Raymond Peck dan Mark Box.
Namun, ia justru mengalami kegagalan dan dikeluarkan dari perusahaan yang ia dirikan sendiri. Bagi banyak orang, itu mungkin akhir cerita. Tapi tidak untuk Hastings, ia justru menjadikan momen itu batu loncatan untuk menciptakan sesuatu yang jauh lebih besar, yaitu Netflix.
Kelahiran Netflix
Ide awal Netflix datang dari hal yang sangat sederhana, yaitu denda keterlambatan saat mengembalikan DVD Apollo 13. Hastings merasa frustrasi dan mulai berpikir, mengapa harus melalui proses yang rumit hanya untuk menyewa film.
Saya suka bagaimana Hastings melihat masalah dari kehidupan sehari-hari lalu mengubahnya menjadi peluang. Bersama Marc Randolph, ia meluncurkan Netflix pada 1997 sebagai layanan sewa DVD berbasis kirim.
Tapi, langkah revolusionernya dimulai saat mereka mengubah model menjadi sistem langganan tanpa batas. Tidak ada lagi denda dan tidak ada tekanan, semua demi kenyamanan pelanggan. Konsep ini benar-benar berbeda dari model bisnis yang ada pada saat itu.
Baca Juga: Kisah Bob Iger: Perjalanan Menjadi CEO Legendaris Disney

Netflix Menjadi Pelopor Streaming Film
Tahun 2007 merupakan titik balik yang besar bagi Hastings. Netflix mulai beralih ke layanan streaming. Saya bisa membayangkan betapa beraninya keputusan ini, apalagi saat itu internet cepat belum merata seperti sekarang.
Tapi, Hastings percaya bahwa masa depan hiburan adalah digital dan ia tidak menunggu sampai semua orang siap, ia justru menjadi pelopornya. Hastings juga membawa Netflix ke level berikutnya dengan memproduksi konten original.
Mulai dari House of Cards, Stranger Things, hingga Squid Game, semua membuktikan bahwa Netflix tak hanya platform, tapi juga kreator yang serius. Hal ini juga mengingatkan saya bahwa dalam bisnis, kita juga harus berani menjadi pencipta.
Gaya Kepemimpinan yang Bebas
Salah satu hal yang saya kagumi dari Reed Hastings adalah gaya kepemimpinannya. Ia membangun budaya kerja unik, yaitu bebas tapi bertanggung jawab. Di Netflix, karyawan diberi kebebasan untuk membuat keputusan. Bahkan, mereka menerapkan liburan tanpa batas.
Jika dibayangkan mungkin cukup kacau, namun budaya ini membentuk tim yang mandiri dan produktif. Hastings percaya bahwa orang yang diperlakukan seperti dewasa akan bertindak dengan cara yang dewasa pula.
Data Menjadi Senjata Rahasia Netflix
Netflix punya keunggulan besar yang tak dimiliki pesaingnya yaitu data. Mereka memahami apa yang ditonton, kapan waktu untuk ditonton, dan apa yang akan disukai pengguna sebelum mereka menyadarinya sendiri.
Hastings menjadikan data sebagai fondasi dalam setiap keputusan bisnis. Saya sendiri mulai belajar mengandalkan data dalam bisnis yang saya jalani dan melihat bagaimana pendekatan ini bisa membuat keputusan jauh lebih tepat sasaran.
Hastings juga menggunakan pengujian A/B untuk setiap perubahan besar, memastikan bahwa apa yang dilakukan memang benar-benar memberikan hasil.
Baca Juga: Profil Jack Ma: Pendiri Alibaba yang Mengubah Dunia Bisnis

Mendunia Lewat Kekuatan Konten Lokal
Netflix berhasil masuk ke pasar global. Mereka tidak hanya menerjemahkan konten Amerika, tapi juga memproduksi konten lokal dari berbagai negara. Beberapa di antaranya yaitu, Money Heist dari Spanyol, Lupin dari Prancis, dan The Glory dari Korea Selatan.
Langkah ini membuat Netflix tidak hanya relevan secara global, tapi juga terasa personal di tiap negara. Sebagai pengusaha, saya melihat ini sebagai bukti bahwa untuk berkembang, kita harus peka terhadap konteks budaya dan kebutuhan pasar yang berbeda.
Aktivitas Sosial Reed Hastings di Balik Layar
Di luar Netflix, Hastings juga aktif dalam kegiatan sosial. Ia menyumbangkan $100 juta untuk pendidikan dan aktif memperjuangkan reformasi sistem pendidikan. Bagi saya, ini menunjukkan bahwa kesuksesan bukan hanya soal nominal, tapi tentang dampak yang bisa diberikan.
Tantangan Masa Depan Netflix
Tentunya, tidak semua perjalanan Netflix berjalan mulus. Tahun 2011 mereka sempat kehilangan jutaan pelanggan karena perubahan model bisnis. Tapi Hastings tetap teguh dengan visinya. Keputusan yang awalnya kontroversial, terbukti berhasil.
Kini, Hastings dan timnya juga sedang menghadapi tantangan baru yaitu pembajakan konten dan persaingan platform lain. Namun, Netflix bereksperimen dengan teknologi blockchain dan AI untuk meningkatkan keamanan dan personalisasi layanan mereka.
Baca Juga: Fakta Menarik dan Profil Ma Huateng yang Jarang Diketahui

Penutup
Menulis dan mempelajari kisah Reed Hastings memberi saya banyak pelajaran, terutama tentang keberanian untuk berubah, pentingnya data, dan nilai sebuah budaya kerja yang sehat. Saya jadi percaya diri untuk mengambil keputusan besar dalam hidup dan karier, meski penuh risiko.
Kisah Hastings membuktikan bahwa inovasi lahir dari masalah sehari-hari, dan kegagalan bukanlah akhir dari cerita. Justru, bisa jadi awal dari sesuatu yang jauh lebih besar. Bagi saya pribadi, ini bukan hanya cerita tentang bisnis, tapi juga tentang bagaimana visi, nilai, dan keteguhan bisa menciptakan perubahan nyata.