Mungkin banyak orang yang belum pernah mendengar nama Archie Carlson, namun di balik namanya yang masih terdengar asing bagi sebagian orang, tersimpan kisah sukses yang menurut Saya sangat layak untuk dibagikan. Profill Archie Carlson adalah pendiri startup StickEarn, sebuah perusahaan yang berhasil mengubah wajah industri periklanan di Indonesia melalui inovasi yang cerdas dan berani.
Di tengah persaingan ketat dunia startup, Archie membuktikan bahwa ide sederhana pun bisa menjelma menjadi sesuatu yang luar biasa jika ditangani dengan visi yang tepat. Banyaknya kisah yang ada, membuat perjalanan Archie Carlson dalam membangun StickEarn adalah salah satu cerita yang menurut Saya paling inspiratif. Simak perjalanan suksesnya.
Profil Archie Carlson

Archie Carlson adalah sosok yang energik dan penuh determinasi. Sebagai Pendiri dan CEO StickEarn, ia berhasil membawa perusahaan yang semula berawal dari tim kecil menjadi organisasi besar dengan lebih dari 250 karyawan. Apa yang ia bangun bukan hanya perusahaan, tetapi juga gerakan kecil yang akhirnya mengubah cara industri melihat media luar ruang.
Saya pribadi cukup takjub ketika mengetahui bahwa teknologi branding kendaraan StickEarn telah mendukung lebih dari 3.000 kampanye untuk lebih dari 1.000 merek, termasuk Coca-Cola, Netflix, dan Unilever. Capaian ini bukan sesuatu yang bisa terjadi begitu saja, pastinya ada kombinasi visi yang tajam dan eksekusi kuat di baliknya.
Kisah Sukses Archie Carlson
Dari sekian banyak startup yang bermunculan di Indonesia, hanya segelintir yang benar-benar mampu bertahan dan berkembang menjadi perusahaan yang mapan. StickEarn adalah salah satu contoh nyata dari keberhasilan tersebut. Archie memulai perjalanan ini pada 2017 bersama tiga rekannya, yaitu Sugito Salim, Garry Limanata, dan Hartanto Alim.
Mengutip dari situs resmi mereka, tugas Archie sangat krusial yaitu mengawasi seluruh fungsi perusahaan, memastikan setiap bagian berjalan selaras, dari operasional hingga inovasi. Inspirasi StickEarn sebenarnya datang dari luar negeri. Ketika melihat bagaimana iklan di kendaraan sudah populer di kota-kota besar seperti Singapura, London, New York, hingga Hong Kong.
Model bisnis seperti itu sebenarnya belum banyak diterapkan secara optimal di Indonesia. Dari situlah muncul ide untuk menghadirkan konsep tersebut ke pasar lokal dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Menurut saya, keputusan ini bukan hanya cerdas, tapi juga sangat strategis. Kadang peluang besar memang muncul dari keberanian membaca celah yang belum dilirik orang lain.
Baca Juga: Profil Felicya Angelista Membangun Scarlett: Dari Ide Sederhana Menjadi Brand Besar!
Berawal dari Visi Mengubah Lanskap Periklanan

StickEarn berdiri tahun 2017 dan menawarkan sesuatu yang baru, yaitu mengubah kendaraan menjadi medium iklan yang aktif dan terukur. Dengan pendekatan ini, StickEarn tumbuh dengan cepat, berhasil menggaet banyak brand ternama, dan memperluas jangkauan hingga lebih dari 30 kota di Indonesia.
Archie sendiri memiliki rekam jejak yang kuat. Ia mengikuti program prestisius eFounder Fellowship dari Alibaba Business School dan UNCTAD pada 2019, program yang tidak banyak orang bisa ikuti. Sementara itu, Gary Limanata membawa pengalaman panjang dari dunia otomotif. Kombinasi keduanya menjadi fondasi kuat yang membantu StickEarn berkembang pesat.
Raih Pendanaan 5,5 Juta USD dan Masuk 30 Under 30
Di sisi pendanaan, StickEarn memulai langkahnya dengan modal awal sebesar USD 1 juta dari East Ventures. Beberapa tahun kemudian, mereka kembali mendapatkan pendanaan Seri A sebesar USD 5,5 juta dari East Ventures, SMDV, Grab, OVO, dan Agaeti Ventures. Dengan dana tersebut, StickEarn memperluas operasional, meningkatkan teknologi, dan membuka peluang baru untuk para pengiklan.
Keberhasilan Archie juga tidak luput dari perhatian dunia internasional. Pada 2019, ia bersama Sugito Salim berhasil masuk ke dalam daftar Forbes 30 Under 30, sebuah pencapaian yang tentu tidak datang begitu saja. Menurut saya, prestasi seperti ini menunjukkan betapa kuatnya dedikasi dan kerja keras yang ia tanam sejak awal.
Berkolaborasi dengan Grab
Pada tahun 2017, StickEarn menjalin kemitraan resmi dengan Grab Indonesia. Kolaborasi ini membuka jalan bagi StickEarn untuk menjangkau ribuan armada mobil dan motor mitra Grab di berbagai kota di Indonesia. Kolaborasi semacam ini menunjukkan bagaimana sebuah ide bisa berkembang menjadi solusi besar ketika bertemu ekosistem yang tepat.
Baca Juga: Profil Aruna Harsa: Anak Muda di Balik Dekoruma yang Masuk Forbes 30 Under 30!
StickEarn Luncurkan StickTron, Videotron Raksasa Berjalan

Pada 2019, StickEarn kembali melakukan terobosan melalui StickTron, videotron raksasa berjalan berbentuk LED tron di atas truk. Platform ini mampu menghasilkan impresi hingga lebih dari 600.000 per hari. Inovasi ini memberikan pengiklan pengalaman baru dengan jangkauan luas dan data yang terukur berkat teknologi Computer Vision.
StickTron hadir sebagai pelengkap deretan layanan lain seperti StickMob, StickMotor, StickAngkot, StickPlane, dan StickMart yang sudah lebih dulu berjalan. Seluruh inovasi ini menunjukkan betapa seriusnya Archie dan tim dalam membawa perubahan nyata di dunia periklanan luar ruang. Dari satu terobosan ke terobosan berikutnya, mereka terus mendorong batas kreativitas.
Tantangan Tidak Membuatnya Menyerah
Perjalanan Archie juga tidak luput dari tantangan besar. Ketika pandemi melanda dan industri periklanan terpukul telak, StickEarn mengalami penurunan pendapatan hingga 90%. Bagi banyak perusahaan, ini mungkin menjadi titik runtuh. Namun, Archie memimpin timnya untuk bertahan, melakukan restrukturisasi, berinovasi, dan akhirnya membawa perusahaan bangkit.
Stick Earn kembali meraih profitabilitas pada tahun 2021. Menurut saya, fase ini adalah bukti nyata ketangguhan kepemimpinannya. Tidak berhenti di situ, Archie juga meluncurkan Playlog, sebuah platform OOH terkemuka di Indonesia yang memiliki lebih dari 27.000 inventaris dan mampu memberikan pemantauan real-time untuk para pengiklan.
Pada 2024, Archie kembali membuat langkah besar dengan meluncurkan Lynx SSP, platform SSP DOOH terprogram pertama di Indonesia. Inovasi ini menjadi bukti bahwa ia tidak pernah berhenti mendorong batas kemungkinan di industri periklanan. Gebrakan demi gebrakan, membuat Archie semakin menegaskan posisi StickEarn sebagai pionir teknologi media digital di Tanah Air.
Dapat Penghargaan FORTUNE Indonesia 40 Under 40

Tidak hanya Forbes, Archie kembali mencatat prestasi besar ketika ia dan Gary Limanata masuk dalam daftar FORTUNE Indonesia 40 Under 40 pada awal Februari 2025. Penghargaan ini diberikan kepada para tokoh muda yang berpengaruh di berbagai sektor industri, dengan proses seleksi yang sangat ketat.
Kategori penilaiannya bukan hanya keberhasilan perusahaan, tetapi juga dampak sosial, inovasi, dan keberlanjutan model bisnis. Bagi saya, ini adalah bukti bahwa apa yang dikerjakan Archie bukan hanya soal bisnis, tetapi juga kontribusi nyata dalam membentuk industri periklanan luar ruang di Indonesia.
Baca Juga: Profil Haryanto Tanjo, Milenial yang Mengubah Nasib Ribuan UMKM dengan Moka!
Penutup
Bagi saya pribadi, kisah sukses dan profil Archie Carlson adalah contoh nyata bahwa inovasi bukan hanya soal ide cemerlang, tetapi juga keberanian untuk mengeksekusinya. Berawal dari melihat peluang, merintis dari tim kecil, menghadapi pandemi, hingga akhirnya meraih berbagai penghargaan, Archie menunjukkan bahwa mimpi besar bisa menjadi kenyataan jika diperjuangkan.
Semoga kisah ini bisa menjadi dorongan bagi Anda yang sedang membangun bisnis, merintis karir, atau sedang mencari keberanian untuk memulai langkah baru. Perjalanan Archie menunjukkan bahwa mimpi besar selalu punya peluang untuk terwujud jika diperjuangkan dengan konsisten. Jika Archie bisa melakukannya, Anda pun punya kesempatan yang sama.

