JK Rowling adalah sosok inspiratif di balik salah satu seri buku terlaris sepanjang masa, Harry Potter. Namun, kisah JK Rowling menuju kesuksesan tidaklah mudah. Ia harus melewati berbagai tantangan, termasuk hidup sebagai ibu tunggal dengan keuangan yang sangat terbatas. Meskipun mengalami depresi dan serangkaian penolakan dari penerbit, kegigihannya dalam menulis mengantarkannya meraih kesuksesan besar di dunia literatur.
Siapa JK Rowling?
JK Rowling atau Joanne Rowling, lahir pada 31 Juli 1965 di Yate, Gloucestershire, Inggris. Penulis ini dikenal sebagai kreator dunia magis Harry Potter yang membawa namanya ke kancah global. Selain kesuksesan besar di bidang penulisan, JK Rowling juga dikenal karena perjalanannya yang penuh liku. Dari seorang ibu tunggal yang hidup di bawah garis kemiskinan hingga menjadi miliarder karena kreativitasnya.
Baca juga: Kisah Thomas Alva Edison: Sosok Inspiratif Penemu Bola Lampu
Biografi J.K. Rowling
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai biografi J.K Rowling yang membuat saya mengerti bahwa perjalanan untuk menuju kesuksesan tidaklah selalu mudah. Selengkapnya di bawah ini.
1. Masa Kecil dan Kecintaan pada Membaca
Joanne Rowling lahir pada 31 Juli 1965 di Yate, Inggris dari pasangan Peter James Rowling dan Anne Volant. Sejak kecil, Rowling sudah menunjukkan kecintaannya pada dunia literatur. Ketertarikannya pada dunia magis dan imajinatif muncul dari kegemarannya membaca buku. Salah satu buku yang paling berpengaruh dalam hidupnya adalah The Little White Horse karya Elizabeth Goudge. Inspirasi ini kelak memainkan peran besar dalam penciptaan dunia magis yang ia wujudkan dalam Harry Potter.
2. Kehilangan Ibu di Usia Muda
Kehilangan ibunya pada tahun 1990 akibat multiple sclerosis merupakan salah satu peristiwa paling berpengaruh dalam hidupnya. Rowling memiliki hubungan yang sangat dekat dengan ibunya, dan kehilangan ini meninggalkan luka mendalam. Pengalaman ini menjadi salah satu inspirasi dalam tema kehilangan yang sering muncul dalam seri Harry Potter, terutama dalam karakter Harry yang juga kehilangan orang tuanya di usia muda.
3. Pernikahan Gagal dan Kehidupan sebagai Ibu Tunggal
Setelah menyelesaikan studinya di Exeter, Rowling bekerja sebagai sekretaris di London sebelum pindah ke Portugal untuk mengajar bahasa Inggris. Di sana, ia menikah dengan Jorge Arantes, seorang jurnalis Portugis, namun pernikahan tersebut tidak berlangsung lama.
Setelah perceraian yang menyakitkan, Rowling kembali ke Inggris bersama putrinya yang baru lahir, Jessica. Pada saat itu, Rowling menjadi ibu tunggal yang hidup dalam kesulitan ekonomi, bergantung pada tunjangan pemerintah, dan tinggal di sebuah apartemen kecil di Edinburgh.
4. Masa Sulit dan Depresi
Kehidupan sebagai ibu tunggal yang berjuang secara finansial membuat Rowling mengalami depresi berat. Dia pernah mengatakan bahwa pada titik terendah dalam hidupnya, dia mempertimbangkan untuk bunuh diri. Namun, Rowling tetap bertahan, berpegang teguh pada impiannya untuk menulis novel Harry Potter. Ketika menghadapi kesulitan, dia sering melarikan diri ke dunia fantasinya yang akhirnya menjadi cikal bakal kisah Harry Potter.
Baca juga: Kisah Thomas Alva Edison: Sosok Inspiratif Penemu Bola Lampu
5. Mulai Menulis di Kafe
Dalam masa sulit tersebut, Rowling terus menulis. Ia sering duduk di kafe yang ada di Edinburgh sambil menulis draf pertama Harry Potter di atas selembar kertas. Meskipun hidupnya penuh tekanan dan kesulitan, Rowling tidak pernah berhenti mengejar impiannya menjadi penulis.
Kisah tentang bocah penyihir yang bertualang di dunia magis mulai terbentuk dalam pikiran dan tulisannya selama masa-masa ini. Dengan dedikasi yang kuat, Rowling mengubah setiap momen kecil menjadi kesempatan untuk mewujudkan mimpinya. Meski penuh tantangan, ia percaya bahwa dunia Harry Potter akan membawa perubahan besar.
6. Penolakan dari Penerbit
Ketika naskah Harry Potter and the Philosopher’s Stone selesai, Rowling menghadapi serangkaian penolakan dari berbagai penerbit. Sebanyak 12 penerbit menolak naskah tersebut, hingga akhirnya Bloomsbury sebuah penerbit kecil di Inggris, memberinya kesempatan. Bahkan, Bloomsbury hanya mencetak 500 eksemplar di cetakan pertama karena mereka tidak yakin buku ini akan berhasil. Siapa yang menyangka, buku tersebut akan menjadi salah satu seri buku terlaris sepanjang sejarah.
7. Kesuksesan Global dan Pengaruh Besar dalam Dunia Sastra
Setelah diterbitkan pada 1997, Harry Potter and the Philosopher’s Stone menjadi sensasi dalam waktu singkat. Rowling akhirnya meraih kesuksesan luar biasa dan serial Harry Potter terjual lebih dari 500 juta kopi di seluruh dunia. Buku ini diterjemahkan ke dalam lebih dari 80 bahasa dan diadaptasi menjadi salah satu waralaba film terbesar sepanjang masa. Rowling berhasil mengubah kehidupannya dari ibu tunggal yang berjuang menjadi salah satu penulis terkaya di dunia.
Karya-Karya J.K. Rowling
Selain Harry Potter, ada beberapa karya dari J.K Rowling yang terkenal. Berikut ini adalah beberapa karya terkenal JK Rowling antara lain:
-
- Harry Potter and the Philosopher’s Stone (1997)
- Harry Potter and the Chamber of Secrets (1998)
- Harry Potter and the Prisoner of Azkaban (1999)
- Harry Potter and the Goblet of Fire (2000)
- Harry Potter and the Order of the Phoenix (2003)
- Harry Potter and the Half-Blood Prince (2005)
- Harry Potter and the Deathly Hallows (2007)
- The Casual Vacancy (2012)
- Seri Cormoran Strike (ditulis dengan nama pena Robert Galbraith)
- Fantastic Beasts and Where to Find Them (2016)
- Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald (2018)
- Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore (2022)
Kesimpulan
Meskipun sempat merasa putus asa dan hampir menyerah pada hidup, Kisah JK Rowling membuktikan bahwa ketekunan dan keyakinan pada kemampuan diri dapat membawa seseorang menuju kesuksesan. Keberhasilannya dengan Harry Potter bukan hanya mengubah hidupnya, tetapi juga menginspirasi jutaan pembaca di seluruh dunia.
