Profil Bernard Arnault: Si Penguasa Industri Barang Mewah

Profil Bernard Arnault

Bernard Arnault adalah sosok inspiratif di industri bisnis. Ia merupakan ketua dan CEO dari LVMH (Louis Vuitton Moët Hennessey) merupakan brand terkenal di industri fashion. Kekayaan bersihnya mencapai lebih dari $100 miliar. Bernard termasuk salah satu orang terkaya di Eropa dan orang terkaya keempat di dunia. Namun, bagaimana cara ia mencapai kesuksesan tersebut? Berikut profil Bernard Arnault dan perjalanan karirnya.

Profil Bernard Arnault

Profil Bernard Arnault
Sc: Amartha

Bernard Arnault lahir pada tanggal 5 Maret 1949 di Prancis. Ia adalah seorang pebisnis dan kolektor seni. Bernard menjabat sebagai chairman dan CEO dari LVMH Moët Hennessy – Louis Vuitton SE, LVMH dikenal sebagai produsen barang mewah terbesar di dunia.

Pada April 2018, Arnault berhasil menjadi orang terkaya di industri mode dan mengalahkan Amancio Ortega, pemilik Zara. Ia juga sempat menjadi orang terkaya di dunia pada Desember 2019, mengalahkan Jeff Bezos. Posisi tersebut diraih kembali pada Januari 2020 sebagai orang terkaya. Meski memiliki kekayaan yang berlimpah, ia turut aktif dalam berbagai kegiatan amal mewah.

Fakta Bernard Arnault

Fakta Bernard Arnault
Sc: Fortune

Bernard Arnault memulai karirnya dengan cara unik untuk seorang CEO di industri mode. Awalnya, ia bekerja sebagai insinyur dan pengembang properti di perusahaan teknik sipil milik keluarganya yang berlokasi di kawasan industri di Perancis Utara. Namun di tahun 1984, ia memiliki cita-cita lebih besar dari sekadar dunia konstruksi.

Berawal dari keberanian dan strategis, Bernard Arnault mengambil langkah untuk mengakuisisi perusahaan yang memiliki potensi berkembang di pasar global. Berikut beberapa fakta menarik tentang Bernard Arnault.

1. Awal Karir

Bernard Arnault menyelesaikan studinya di École Polytechnique yang merupakan sekolah teknik paling selektif di Prancis pada tahun 1971. Setelah menyelesaikan studinya, Arnault bergabung dengan Ferret-Savinel yang merupakan perusahaan ayahnya di bidang konstruksi dan properti.

Meski bisnis keluarga terbilang stabil, Arnault memendam ambisi lebih besar. Pada akhir 1970-an, ia mendorong perusahaan untuk menjual lini konstruksi dan mengalihkan modal ke real estat. Saat kebijakan pajak tinggi diberlakukan di Prancis, Arnault kemudian bermukim sementara di AS di tahun 1981–1984. Selama tiga tahun, ia mengembangkan properti Ferret-Savinel dan mempelajari pasar Amerika. Kemudian, ia terinspirasi untuk memiliki bisnis dengan akar Prancis dan jangkauan internasional.

2. Mengakuisisi Boussac dan House of Dior

Ketika kembali ke Prancis pada 1984, Arnault melihat peluang dengan menyelamatkan konglomerat tekstil dan ritel Boussac yang tengah bangkrut. Boussac punya beberapa aset bermasalah, tetapi juga menyimpan “permata” yang Arnault incar sejak lama yaitu Christian Dior.

Arnault menggunakan dana pribadi sekitar $15 juta dan pinjaman $65 juta dari Lazard Frères. Boussac dibeli melalui perusahaan induk bernama Agache Financiere. Setelah Boussac resmi diakuisisi, Arnault menjual hampir semua unit bisnis yang kurang prospektif dan memfokuskan bisnis pada dua aset inti yaitu Dior dan toko ritel Le Bon Marché.

Baca Juga: Profil Jeff Bezos: Biodata, Pencapaian, Karir, Hingga Personal Life

Profil Bernard Arnault
Sc: Kumparan

3. Memiliki Julukan Terminator

Profil Bernard Arnault memiliki julukan yang kontroversial dari kritikus sebagai “Terminator” karena ia memecat 9.000 pekerja untuk menyehatkan perusahaan. Pemerintah menuduh Arnault melanggar janji mempertahankan lapangan kerja, namun ia menegaskan tidak pernah menjanjikan hal tersebut dan hanya berkomitmen mengembalikan Boussac ke jalur profitabilitas.

4. Menjaga Eksklusivitas Brand Dior

Meski awalnya divisi haute couture Dior merugi, Arnault yakin reputasi Dior sangat penting. Ia menempatkan Christian Dior SA sebagai induk (holding company) dan berani merekrut sejumlah desainer non-Prancis (Gianfranco Ferré, John Galliano) demi memberikan inovasi baru ke merek ikonik ini. Demi menjaga eksklusivitas, ia membatalkan banyak perjanjian lisensi dan membatasi jumlah butik waralaba.

5. Mengambil Alih LVMH

Pada 1987, Moët Hennessy dan Louis Vuitton yang merupakan dua raksasa ikonik Prancis bergabung membentuk LVMH. Arnault pun memanfaatkan dana hasil penjualan sebagian besar aset Boussac (sekitar $500 juta) untuk berinvestasi di grup baru ini. Langkah inilah yang kemudian mewarnai salah satu “pertempuran bisnis” paling terkenal di Eropa.

Arnault meningkatkan kepemilikannya hingga 45% melalui kerjasama dengan Lazard Frères, Guinness, dan beberapa keluarga pemilik saham Moët & Hennessy.  Arnault menjadi pemegang saham pengendali, merombak manajemen, lalu menyingkirkan hampir semua eksekutif senior Vuitton pada masa itu.

Setelah sukses menggabungkan Dior dengan merek-merek LVMH, Arnault mengakuisisi berbagai merek mewah baru dari jam tangan (TAG Heuer), kosmetik (Sephora), hingga minuman beralkohol (Moët Chandon, Hennessy). Ia juga melakukan ekspansi global ke Asia, Amerika Selatan, dan Australia.

Baca Juga: Siapa Orang Terkaya Dunia Tahun 2025? 

Keluarga Bernard Arnault
Sc: Pressfarm

6. LVMH Tangguh di Pasar Global

Selama masa kepemimpinan Arnault yang melampaui tiga dekade, LVMH terbukti mampu bertahan menghadapi berbagai krisis. Tahun 2023, LVMH mencatat pendapatan €86,2 miliar atau sekitar $93 miliar. Di tahun 2021, setelah dilanda pandemi 2020, penjualan LVMH naik 44% dibanding 2020 dan 20% dibanding 2019. Akuisisi Tiffany & Co. juga turut berkontribusi secara signifikan meski toko utama di New York sedang direnovasi.

Tidak hanya itu, Arnault juga mengakuisisi banyak merek terkenal, termasuk Bulgari (2011), Rimowa (2016), Belmond (2018), hingga Tiffany & Co. (2021) dengan nilai $16,2 miliar. Strategi ini menjadikannya sebagai salah satu kesepakatan terbesar di sektor mewah.

7. Penghargaan dan Kekayaan Bersih

Menurut Bloomberg Billionaires Index per September 2024, profil Bernard Arnault memiliki kekayaan sekitar $177 miliar dan menduduki posisi lima besar orang terkaya di dunia.  Ia pun juga memenangkan beberapa penghargaan, di antaranya:

  • Grand Cross of the Légion d’Honneur (Prancis)
  • Commandeur of the Ordre des Arts et des Lettres (Prancis)
  • Grand Officer of the Order of Merit of the Italian Republic (Italia)
  • Medal of Pushkin (Rusia)
  • Honorary Knight Commander of the Order of the British Empire (Inggris)
  • Woodrow Wilson Award for Global Corporate Citizenship
  • David Rockefeller Award dari Museum of Modern Art

Baca Juga: Profil Mark Zuckerberg, Kisah Kesuksesan Sang Pendiri Facebook yang Menginspirasi

Bernard Arnault
Sc: Robb Report

Penutup

Itulah fakta-fakta menarik dari profil Bernard Arnault sebagai sosok yang paling berpengaruh di abad ke-21. Kiprahnya membuktikan bahwa keberanian bermimpi, ketegasan dalam mengambil keputusan, serta semangat untuk selalu berkembang bisa membawa seseorang ke puncak kesuksesan, bahkan di industri yang paling menantang sekali pun.