Sabana Prawirawidjaja: Pemimpin Visioner di Balik Kesuksesan Ultrajaya Milk

Sabana Prawirawidjaja

Kalau berbicara tentang susu UHT di Indonesia, pasti yang terlintas di benak adalah susu Ultrajya. Sosok di balik kesuksesan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk, yaitu Sabana Prawirawidjaja melahirkan produk legendaris seperti Ultra Milk dan Teh Kotak. Dua merek yang mungkin juga ada di kulkas rumah kita hari ini.

Saya selalu tertarik dengan kisah orang-orang yang mengubah hal kecil menjadi besar, termasuk kisah Sabana  yang menginspirasi. Ia bukan hanya seorang pengusaha sukses, tapi juga bukti bahwa visi dan ketekunan bisa mengubah bisnis rumahan menjadi perusahaan nasional. Berikut adalah profil lengkap dari Sabana dan fakta-fakta menariknya.

Profil Sabana Prawirawidjaja

Profil Sabana Prawirawidjaja
Sc: Inilah

Sabana lahir di keluarga sederhana yang punya mimpi besar di dunia susu. Ayahnya, Achmad Prawirawidjaja, memulai Ultrajaya pada tahun 1958. Pada waktu, usahanya masih tergolong kecil dan berada di Bandung dengan alat seadanya. Masalah terbesar mereka adalah satu hal, yaitu susu yang cepat basi. Tanpa teknologi pengawetan, banyak hasil perahan harus dibuang setiap hari.

Ketika mendengar kisah itu, saya bisa membayangkan betapa frustrasinya. Tapi, Sabana tidak menyerah pada keterbatasan. Setelah menempuh pendidikan di Nanyang Technological University di Singapura, jurusan manajemen, ia pulang ke Indonesia dengan tekad untuk memperbaiki sistem yang ada. Ia ingin menjadikan susu Indonesia bisa tahan lama tanpa kehilangan kualitasnya.

Tahun 1972, di usianya yang menginjak 31 tahun, ia resmi mengambil alih kepemimpinan dari perusahaan Ultrajaya. Keputusan beraninya adalah memperkenalkan teknologi Ultra High Temperature (UHT), yaitu sebuah metode pemanasan susu pada suhu tinggi agar lebih awet tanpa bahan pengawet. Melalui teknologi yang diperkenalkan ini, segalanya menjadi berubah drastis. 

Fakta Sabana Prawirawidjaja

Fakta Sabana Prawirawidjaja
Sc: Boombastis

Kalau boleh jujur, setiap kali saya mendengar nama Sabana Prawirawidjaja, selalu ada rasa kagum tersendiri. Ia bukan sekadar pengusaha sukses, tapi sosok yang membuktikan bahwa ketekunan bisa mengubah bisnis kecil jadi raksasa industri. Mulai dari caranya memimpin hingga inovasi yang dihadirkan, semuanya punya cerita menarik di baliknya. Nah, berikut ini beberapa hal yang paling membuat saya terinspirasi.

1. Masuk ke Daftar 50 Orang Terkaya Forbes

Saya masih ingat ketika membaca nama Sabana Prawirawidjaja masuk daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Rasanya luar biasa melihat seorang pengusaha lokal, yang membangun bisnisnya dari nol, bisa sejajar dengan para raksasa industri lain. Dengan kekayaan mencapai US$900 juta atau sekitar Rp13,5 triliun, Sabana membuktikan bahwa keberhasilan tak melulu harus datang dari bisnis modern seperti teknologi.

Ia menempuh kesuksesannya melalui inovasi di sektor pangan, sektor yang kerap dianggap “biasa saja” oleh orang awam. Justru, dari situlah ia menciptakan revolusi besar dengan memperkenalkan susu UHT yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari jutaan orang di Indonesia. Tak heran jika ia masuk ke dalam daftar orang terkaya menurut Forbes.

2. Berawal dari Sederhana dan Menjadi Pelopor

Setiap melihat kotak susu Ultra Milk, saya selalu teringat bagaimana semua ini bermula dari kesederhanaan. Dulu, di tahun 1950-an, produksi susu masih sangat tradisional. Susu segar hanya bisa bertahan beberapa jam. Tapi Sabana melihat peluang di tengah keterbatasan itu. Berbekal ilmunya, ia memperkenalkan teknologi UHT ke Indonesia pada 1972.

Berkat teknologi tersebut, susunya jadi tahan lama, higienis, tetap bergizi tanpa bahan pengawet, dan sejak itu, Ultrajaya berubah drastis. Sabana menjadi pelopor susu UHT pertama di Indonesia dan perusahaannya berkembang pesat. Tak hanya berhenti di situ, ia juga membuat produk lain seperti Teh Kotak dan Sari Kacang Ijo, yang keduanya melekat di ingatan banyak orang hingga saat ini.

Baca Juga: Intip Fakta Anton Kurniawan, Pebisnis Sekaligus Pendiri Mie Gacoan!

Susu UHT
Sc: Market Bisnis

3. Raup Laba Miliaran dari Industri Lokal

Ketika melihat laporan keuangan Ultrajaya, saya bisa memahami mengapa banyak orang menyebut Sabana sebagai sosok yang “tenang tapi tajam.” Di tengah persaingan ketat, PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ) tetap konsisten tumbuh. Pada pertengahan 2023, perusahaan mencatatkan laba bersih Rp610,85 miliar dan penjualan mencapai Rp4,13 triliun. Angka-angka ini bukan sekadar statistik.

Mereka adalah bukti nyata dari strategi jangka panjang yang matang. Sabana tidak mengejar pertumbuhan instan, tapi membangun fondasi yang kuat, mulai dari bahan baku, distribusi, hingga kualitas produksi. Bahkan, ekspor minumannya terus mengalami peningkatan. Pertumbuhan tersebut membuktikan bahwa produk lokal bisa menembus pasar global.

4. Melantai di Bursa Efek Indonesia

Langkah lain yang menunjukkan keberanian Sabana adalah ketika Ultrajaya resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada dekade 1990-an. Langkah itu membuka babak baru dalam sejarah perusahaan. Dengan status publik, Ultrajaya semakin transparan, profesional, dan siap berkembang lebih besar lagi. Setelahnya, Ultrajaya menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan global seperti Meiji Dairies dan Morinaga Milk Industry.

Mereka mulai memproduksi susu kental manis, susu bubuk, dan produk untuk bayi. Bahkan merek seperti Buavita dan Go-Go yang kemudian dijual ke Unilever, masih tetap diproduksi oleh Ultrajaya hingga kini. Saya melihat keputusan ini bukan semata karena bisnis, tapi simbol dari kepercayaan diri bahwa perusahaan lokal Indonesia mampu bersaing di level global.

Baca Juga: Intip Profil Robert Kuok, Taipan dan Filantropis yang Berasal dari Malaysia!

Pendiri Ultrajaya
Sc: Bisnika – Hops ID

5. Terus Berinovasi dari Generasi ke Generasi

Bicara soal inovasi, Sabana Prawirawidjaja adalah sosok yang pantang berhenti belajar. Ia selalu mencari cara untuk memperbaiki produk, baik dari segi rasa, kemasan, efisiensi produksi, dan teknologi UHT hanyalah awal. Ia juga memperkenalkan kemasan karton aseptik, sebuah inovasi yang membuat produk tahan lama tanpa kehilangan cita rasa.

Di bawah arahannya, lahir produk-produk legendaris seperti Ultra Milk (1975), Buavita (1978), dan Teh Kotak (1981). Tak berhenti di situ, pada tahun 1981, Sabana menjalin kerja sama dengan Kraft, lalu masuk ke bisnis Campina Ice Cream pada tahun 1994. Menariknya, pada tahun 2024 ia membeli 40% saham Campina dari anaknya sendiri, memperbesar kepemilikan menjadi hampir 84%.

6. Deretan Prestasi yang Mengesankan

Kalau ditarik ke belakang, daftar pencapaian Sabana sungguh panjang dan menginspirasi. Semua pencapaian yang telau dicapai menunjukkan satu hal, yaitu konsistensi dan kerja keras selalu membuahkan hasil. Ia bukan hanya membangun bisnis, tapi juga menciptakan warisan industri yang masih berdiri kuat hingga hari ini. Berikut deretan prestasinya. 

  • 1972: Mengambil alih Ultrajaya di usia 31 tahun.
  • 1980-an: Memperkenalkan teknologi UHT di Indonesia.
  • 1990-an: Meluncurkan Teh Kotak dan Sari Kacang Ijo.
  • 2000-an: Menjadi Presiden Komisaris Campina dan Keju Kraft.
  • 2023: Masuk daftar orang terkaya Indonesia versi Forbes dengan US$940 juta.
  • 2024: Membeli 40% saham Campina dari anaknya sendiri.

7. Kekayaan yang Dihasilkan dari Inovasi dan Integritas

Menurut Forbes, kekayaan Sabana mencapai US$940 juta atau sekitar Rp15,21 triliun. Sumber utamanya berasal dari kepemilikan saham di Ultrajaya (ULTJ) dan Campina (CAMP), ditambah pendapatan dari dividen serta aset properti lainnya. Namun yang paling menarik bagi saya bukan jumlahnya, melainkan cara ia membangunnya.

Ia tidak pernah mengejar sensasi atau tampil mencolok. Sabana adalah contoh klasik pengusaha yang bekerja dalam diam, membiarkan hasilnya berbicara. Ia membangun kekayaan bukan dengan jalan pintas, melainkan dengan integritas, inovasi, dan keberanian mengambil keputusan besar di waktu yang tepat. Oleh karena itu, cara ia berbisnis perlu diperdalam kembali. 

Baca Juga: Haryanto Tjiptodihardjo Pengusaha Atap Polimer yang Melonjak ke Papan Atas

Penutup

Bagi saya, kisah Sabana Prawirawidjaja adalah kisah tentang transformasi, ketekunan, dan dedikasi lintas generasi. Berawal dari dapur kecil di Bandung hingga menjadi pelopor susu UHT di Indonesia, ia membuktikan bahwa mimpi besar bisa lahir dari tempat yang sederhana. Sabana mungkin tidak sering muncul di layar televisi atau menjadi headline berita, tapi jejaknya terasa di setiap tetes susu dan setiap kotak teh yang kita nikmati.

Ia bukan hanya pengusaha, tapi juga simbol dari kerja keras yang senyap namun berdampak besar. Jika ada satu hal yang saya pelajari dari kisahnya, ia mengajarkan bahwa kesuksesan sejati bukan tentang seberapa cepat kita tiba di puncak, melainkan seberapa kuat fondasi yang kita bangun untuk bisa bertahan lama dan memberi manfaat bagi banyak orang.