Kalau Anda suka membaca kisah para pengusaha sukses, saya yakin nama Hermanto Tanoko pasti menarik perhatian. Indonesia punya banyak sosok hebat dengan kekayaan luar biasa, tapi di balik semua pencapaian besar, selalu ada cerita perjuangan panjang, kerja keras tanpa lelah, dan tekad kuat. Begitu pula dengan profil Hermanto Tanoko yang terus berinovasi dan memberi dampak positif bagi banyak orang.
Saya pribadi selalu kagum dengan perjalanan orang-orang seperti Hermanto, seseorang yang membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih dari titik paling sederhana. Dikenal sebagai “Raja Cat Indonesia”, Hermanto berhasil membangun kerajaan bisnis besar bernama Tancorp, yang kini menaungi ratusan merek ternama di berbagai sektor industri. Mari, saya ajak Anda mengenal lebih dekat sosok inspiratif satu ini.
Profil Hermanto Tanoko

Hermanto Tanoko lahir di Malang pada 17 September 1962. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara, putra pasangan Soetikno Tanoko dan Soeryani, pendiri cat legendaris Avitex di bawah naungan PT Avia Avian. Mungkin banyak yang mengira Hermanto lahir dari keluarga berada, tapi kenyataannya tidak begitu. Masa kecilnya justru penuh dengan keterbatasan.
Pendidikan formalnya ditempuh di IBMT School of Management Surabaya dan pada tahun 2001 ia meraih gelar Magister Management. Latar belakang pendidikannya inilah yang kemudian memperkuat kemampuan bisnisnya, sekaligus menjadi bekal untuk membawa keluarga Tanoko Group ke level yang lebih tinggi.
Fakta Menarik Hermanto Tanoko

Sebelum membahas lebih jauh soal perjalanan bisnisnya, saya ingin berbagi beberapa fakta menarik yang membuat kisah hidup Hermanto begitu inspiratif. Ia bukan hanya pengusaha sukses, tapi juga sosok pekerja keras yang bangkit dari keterbatasan. Pengalaman hidupnya menjadi guru yang mengajarkan arti ketekunan, disiplin, dan keberanian mengambil keputusan besar. Berikut fakta-fakta menariknya.
1. Lahir di Bekas Kandang Ayam
Sulit dipercaya, tapi Hermanto Tanoko benar-benar lahir di bekas kandang ayam berukuran hanya 1,5 x 9 meter di Malang. Saat itu, keluarganya hidup serba terbatas akibat Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 1959 yang melarang warga keturunan Tionghoa berdagang di daerah tertentu. Keluarga Hermanto sempat hidup berpindah-pindah tempat, bahkan menumpang di emperan vihara sebelum akhirnya menyewa rumah kecil.
2. Naluri Bisnis yang Terasah Sejak Usia 5 Tahun
Satu hal yang paling saya kagumi dari Hermanto adalah naluri bisnisnya yang muncul sejak kecil. Di usia lima tahun, ia sudah membantu ibunya di toko kelontong keluarga. Dari situ, ia mulai belajar berdagang, menghitung untung rugi, dan membaca peluang. Saat Imlek, Hermanto bahkan menginvestasikan uang angpao-nya untuk membeli tepung terigu karena ibunya bilang harganya akan naik.
3. Awal Bergabung di Avian
Titik balik terbesar dalam hidupnya terjadi di usia 19 tahun. Hermanto diajak sang ayah bergabung ke pabrik cat yang baru berdiri, PT Avia Avian. Ia mulai dari bawah sebagai Managing Director of Operation pada 1982. Tahun berikutnya, saudaranya Wijono Tanoko ikut bergabung. Dari sinilah, Avian berkembang pesat dan mulai memproduksi berbagai jenis cat otomotif seperti top coat, primer, dan cat semprot.
4. Ekspansi Bisnis dan Inovasi Produk
Profil Hermanto Tanoko yang membuat saya semakin kagum adalah semangat Hermanto untuk terus berinovasi. Pada awal 1990-an, ia mendirikan pabrik kaleng metal pada 1992, lalu membuka pabrik kedua di Jakarta pada 1996. Di bawah kepemimpinannya, Avian meluncurkan berbagai produk populer seperti No Drop, Avitex One Coat, Lenkote, hingga Giant Mortar. Semua inovasi ini bukan hanya memperkuat posisi Avian di pasar cat.
Baca Juga: Sabana Prawirawidjaja: Pemimpin Visioner di Balik Kesuksesan Ultrajaya Milk

5. Lahirnya Tancorp Abadi Nusantara
Setelah sukses besar bersama Avian, Hermanto tidak berhenti di situ. Ia mulai berpikir lebih besar dan mendirikan berbagai bisnis di sektor lain, mulai dari properti, makanan dan minuman, distribusi, kecantikan, kesehatan, hingga ritel. Untuk menyatukan semua bisnis itu, Hermanto mendirikan Tancorp Abadi Nusantara pada 28 November 2015.
6. Tiga Anak Perusahaan Tancorp Masuk Bursa Efek Indonesia
Kesuksesan Tancorp makin terbukti saat tiga anak perusahaannya berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) produsen air minum Cleo, PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE), perusahaan properti ternama, dan PT Mega Perintis Tbk (ZONE). Perusahaan fashion yang bekerja sama dengan merek global seperti Puma dan Levi’s.
7. Masuk Daftar Orang Terkaya di Indonesia
Dengan kerja keras dan konsistensinya, tidak heran jika Hermanto masuk dalam daftar orang terkaya ke-11 di Indonesia versi Forbes 2021. Kekayaannya mencapai sekitar US$3,3 miliar atau Rp43 triliun. Bila digabung dengan saudaranya Wijono Tanoko, total kekayaannya mencapai US$5,2 miliar atau sekitar Rp84 triliun. Namun, saya terinspirasi oleh sisi Hermanto yang rendah hati dan membangun bisnis yang bermanfaat.
Baca Juga: Intip Fakta Anton Kurniawan, Pebisnis Sekaligus Pendiri Mie Gacoan!

Penutup
Setiap kali membaca profil Hermanto Tanoko dan kisah hidupnya, saya selalu teringat bahwa kesuksesan besar sering lahir dari tempat yang sederhana. Berawal dari lahir di kandang ayam hingga menjadi miliarder dengan kerajaan bisnis multinasional, kisahnya menjadi bukti nyata bahwa kerja keras dan tekad tak pernah mengkhianati hasil.
Bagi saya pribadi, Hermanto adalah sosok yang membuktikan bahwa mimpi besar bisa diwujudkan oleh siapa pun asal mau berjuang, belajar, dan pantang menyerah. Bagi Anda yang sedang merintis jalan menuju sukses, kisah ini mungkin bisa jadi pengingat bahwa setiap langkah kecil hari ini bisa mengantarkan Anda pencapaian luar biasa di masa depan.


